Pertanyaan itu seringkali muncul dalam benak saya, dimana kalimat itu akan terlontar bersamaan dengan melihat kejadian yang sama dengan gambar ini.

Entah itu ada kaitannya atau tidak antara pertanyaan dengan sebuah contoh gambar.
Iya!! jelas ada kaitannya, karena pertanyaan itu sebenarnya sebuah pernyataan akumulasi dari berbagai kekecewaan atas fenomena sosial yang ada. dimana diri saya melihat banyak ketimpangan yang terjadi antara si Miskin dengan sang kaya, Si Babu Dengan Sang Pembantu.
Seringkali dalam diskusi yang saya ikuti, seringkali lawan diskusi saya memberikan pernyataan itulah kehidupan dan keseimbangan hidup dengan berbagai alasan ia menjelaskan jikalau ada kanan maka ada kiri, ada atas maka ada pula bawah, jikalau ada yang miskin maka tentu ada yang kaya.
Entah itu kalimat bijak yang keluar dari lawan diskusi saya karena ia benar-benar memahami filsafat kehidupan atau mungkin bisa jadi itu sebuah ungkapan untuk dia bisa lari dari tanggungjawab sosial yang melekat pada diri manusia ketika ia lahir ditengah-tengah masyarakat sosial.
Keinginan untuk bisa membantu ketika melihat kemiskinan itu kian hari kian besar, namun yang terjadi pada diri saya justru sebaliknya bahwa pribadi inipun semakin sulit untuk bisa membantu karena persoalan finansial yang kian sulit, namun saya meyakini suatu saat saya harus bisa untuk sedikit berperan dalam mengentaskan kemiskian yang terjadi, peran apapun itu!. dan saat ini yang hanya bisa saya lakukan adalah dengan jalan menulis. dimana dengan peran yang kecil ini semoga bisa mentransferkan informasi bahwa disaat kita bahagia dan mandiri secara finansial maka selalu ingatlah banyak orang yang patut untuk kita bantu.
Maka Ingatlah Selalu Kata Sedekah!
0 komentar:
Posting Komentar